Abstract: Kondisi Jalan Bunga Cempaka lebih rendah dari pada drainase dan kondisi cuaca yang tidak menentu sehingga sering terjadi genangan air yang menyebabkan jalan aspal tersebut menjadi rusak. Pada desain ini direncanakan tebal perkerasan beton bersambung tanpa tulangan menggunakan metode Pd T-14-2003 dan metode SNI 8457:2017 serta anggaran biaya menggunakan metode AHSP 2016. Hasil perhitungan metode Pd T-14-2003 memperoleh jumlah sumbu kendaraan niaga rencana 49827230,4 atau 4,98 x 107 dengan tebal perkerasan pelat beton 200 mm, dengan mutu Fc’35 Mpa, untuk umur rencana 20 tahun, lapis pondasi sebagai lantai kerja campuran beton kurus 125 mm, untuk sambungan tulangan melintang menggunakan dowel ᴓ 33 mm panjang 450 mm tiap jarak 300 mm jarak antar sambungan 5 meter, sambungan tulangan memanjang tie bar D20 mm panjang 840 mm jarak 600 mm, Anggaran biaya didapatkan sebesar Rp 12.176.433.000,00, item pekerjaan mobilisasi, beton kurus, pelat beton dan bahu jalan. Hasil perhitungan metode SNI 8457:2017, Lalulintas harian rata-rata 149 buah kendaraan tebal lapis permukaan dari pelat beton 200 mm, dengan mutu Fc’ 35 Mpa, untuk umur rencana 20 tahun, lapisan lantai kerja dari campuran beton kurus 100 mm. Lapis pondasi bawah menggunakan agreggat kelas A 250 mm, sambungan tulangan melintang menggunakan dowel ᴓ 25 mm panjang 450 mm tiap jarak dowel 300 mm jarak antar sambungan 4 meter, sambungan tulangan memanjang menggunakan tie bar D16 mm panjang 700 mm jarak 700 mm, Anggaran biaya didapatkan sebesar 12.890.019.000,00 item pekerjaan mobilisasi, lapisan pondasi bawah, beton kurus, pelat beton dan bahu jalan. Terjadi perbedaan anggaran biaya dari kedua metode yang mana metode SNI 8457:2017 lebih mahal karena struktur perkerasan pada metode ini didapatkan 3 jenis lapisan yaitu lapisan pelat beton, beton kurus dan pondasi berbutir Kata kunci : Pelat Beton, Beton kurus, Tie bar, Dowel dan Anggaran biaya