Abstract: Fenomena kemerosotan sumber daya air menjadi target dalam penelitian ini untuk menerapkan teknologi membran dalam mengolah air tanah berdasarkan parameter penurunan konsentrasi ion besi (Fe) dan ion mangan (Mn). Penelitian ini membuat membran berbahan zeolit 10% sebagai basis sedangkan variasi clay 30-70% dan karbon aktif 5-45%, sedangkan semen Portland putih 10% dan PVA 5% digunakan sebagai perekat anorganik dan organik. Pembuatan membran menggunakan metode sintering pada suhu 8000C menjadi membran keramik tubular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi membran berdasarkan uji fluks dan permeabilitas membran serta menentukan permselektifitas membran berdasarkan koefesien rejeksi (%R) yang lebih baik dalam kemampuannya menyisihkan ion Fe dan ion Mn dalam air tanah secara cross flow filtration pada berbagai variasi tekanan 0,5-2 bar selama 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan membran keramik tubular yang dihasilkan terklasifikasi membrane mikrofiltrasi dengan fluks membran 200-500 L/m2.jam, dan permeabilitas membran 150-750 50 L/m2.jam.bar, koefesien rejeksi ion Fe (%RFe) diperoleh 83,78%, dan koefesien rejeksi ion Mn (%RMn) diperoleh 90,40%. Permselektifitas membran lebih selektif terhadap ion Mn dibanding ion Fe. Komposisi membran terbaik merupakan campuran zeolit 10%, clay 50%, karbon aktif 25%, semen Portland putih 10% dan PVA 5%.